Cerita Antara Harta, Tahta dan Cinta - Suatu sore di kampung yang kumuh, dari
rumah yang sangat sederhana, seorang perempuan paruh baya hendak pergi keluar
rumah. Tiba-tiba ia dikejutkan tiga tamu laki-laki yang seumuran dengannya.
Mereka berkata bahwa mereka datang untuk mengemis, meminta sedekah barang
sesuap atau dua suap nasi. Lantas, salah satu dari mereka bertanya pada si
perempuan,
“Apakah, suamimu ada?”
“Tidak ada.”
“Kalau begitu kami tidak bisa masuk
sebelum suamimu datang.”
Menjelang malam, sang suami pulang dari
bekerja.
Si perempuan itu langsung memberitahu
perihal 3 lelaki yang tadi sore datang ke rumahnya. Mendengar hal itu, sang
suami menyuruhnya mencari. Si perempuan pun segera keluar rumah mencari 3
lelaki itu dan memanggil mereka yang sudah lama menunggu 100 meter di sekitar
rumahnya.
Setelah mereka tiba di depan rumah.
Mereka tidak masuk, tapi berhenti dan berkata, “Kami tidak bisa masuk
bersamaan.
Anda harus memilih salah satu dari kami.”
Maka, si perempuan itu pun bertanya nama mereka masing-masing untuk dilaporkan
pada sang suami dan mendsikusikan dengannya siapa yang akan dipilih.
“Nama kamu siapa?”
“Nama saya, Harta.”
loading...
“Kamu?”
“Nama saya, Tahta.”
“Kalau kamu?”
“Namaku, Cinta.”
“Baik. Tunggulah sebentar saya akan
beritahu suamiku.”
Perempuan itu kemudian bergegas masuk
rumah dan memberitahu nama masing-masing tamunya pada sang suami. Lalu, mereka
berdua berunding untuk memilih seorang yang pantas masuk ke rumahnya.
“Bagus, istriku! Kita panggil si Harta
saja agar kita bisa membeli segala kebutuhan kita.”
“Tapi, suamiku! Apakah tidak sebaiknya
kita pilih si Tahta saja. Dengannya, kita kan pasti bisa mendapatkan, Harta.”
Tiba-tiba, anaknya yang masih berumur 5
tahun keluar kamar dan berkata, “Bapak dan Ibu tidak perlu memanggil keduanya.
Panggillah, Cinta, dialah yang akan menyelamatkan keduanya.”
Mendengar pendapat anaknya, kedua orang
tua itu manggut-manggut.
Lantas, mereka sepakat untuk memanggil,
Cinta. Tapi, betapa terkejutnya mereka. Ketika Cinta masuk ke rumahnya,
tiba-tiba Harta dan Tahta ikut masuk. Sepasang suami-istri itu pun keheranan.
“Bukankah kalian sendiri yang bilang,
tidak bisa masuk bersamaan.”
“Benar, Tuan. Baik Saya (Harta) atau Tahta
bisa masuk sendirian ke rumahmu. Tapi, jika Anda memilih Cinta, kami akan ikut
masuk.”
“Kenapa?” Sepasang suami-istri itu
bertanya serentak.
“Karena kami (Harta dan Tahta),
benar-benar tidak bisa berpisah dengannya. Bahkan, kami tidak bisa hidup tanpa,
Cinta.”
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Cerita Antara Harta, Tahta dan Cinta dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://al-syahbana.blogspot.com/2013/07/cerita-antara-harta-tahta-dan-cinta.html
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)