Info Terbaru
Loading...
9 Juni 2013

Bumi Sejuta Wali

Minggu, Juni 09, 2013
loading...
Bumi Sejuta Wali
Bumi Sejuta Wali - Kota Tarim hadralmaut di masa Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad kira –kira 400 tahun yang lalu. Ada seorang ulama besar dari kota Baghdad (irak) ingin tahu sampai seberapa jauh ilmu-ilmu para ulama di tarim hadralmaut. Ia hanya mendengar keluasan ilmu-ilmu para ulama yang sudah mencapai derajat ahli ma`rifah billah tumbuh subur di kota tarim. Segera ia bergegas ke tarim ingin tahu seberapa hebat dan dalamnya ilmu –ilmu para ulama di sana.

Sesampainya di gerbang kota tarim, ia ketumpahan air dari atas, dan segera ia melihat ketas


“hei air ini najis apat tidak?, maklum ulama besar…

Begitu dilihat ternyata seorang ibu yang tidak sengaja menumpahkan air ke bawah. (Di kota tarim rumah itu bertingkat-tingkat bukan real estate seperti di Jakarta, namun tanah yang di keringkan lalu dibuatlah rumah bila hujan datang terus-menerus maka lumerlah tanah tersebut)

Maka si ibu melihat ulama yang tidak sengaja ketumpahan air. Segera menjawab : “air itu najis akibat pertanyaanmu?

Tercenung si ulama besar tadi merenungkan ucapan seorang ibu
(Ia tahu air itu di katakana najis dalam 3 sifat yaitu bau najis, rasa, atau warnanya, jika berubah dg salah satu sifat najis itu, maka air banyak sekalipun menjadi najis.)

Memang air yang terkena ulama tersebut memang air yang najis , namun sebab ia menanyakannya maka menjadi najislah, jika si ulama tidak menanyakannya maka ia di maafkan karena ketidaktahuannya

Subhanallah dari dalamnya ilmu seorang ibu …dalam segi ilmu mantiq , balaghah pertanyaan di jawab dengan pertanyaan lagi. Ini baru sampai gerbang kota Tarim sudah ketemu orang yang sedemikian luas apalagi seorang ibu pula , bagaimana dengan kaum lelakinya, bagaimana dengan para ulamanya? Lalu bagaimana pula dengan para ahli makrifah billahnya?

Akhirnya niat untuk mengetes ilmu para ulama Tarim berubah. Ia memutuskan untuk kembali ke Baghdad.

“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”

Oleh: Sayyid Munzir Al-Musawa
loading...

0 comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)

 
Toggle Footer