loading...
Beginilah Keadaan Umat Islam di Akhir
Zaman - Imam Muslim
rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut: Dari Abu Zaid, yaitu
Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar
dan berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar)
dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi
ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka beliau turun
dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar
beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga tenggelam
matahari. Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang
akan terjadi. Maka siapa yang pandai di kalangan kami, dialah yang paling
banyak menghafalnya." (H.R. Muslim)
Di dalam khutbah yang panjang itu,
Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal yang berkaitan
dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman dan
perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat. Berkata
Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang telah aku
lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan salah seorang kamu yang
mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang dari ingatannya bila ia bertemu
kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang
berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata
itu sendiri yang paling rusak di antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika menulis
Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan penjelasan seperti
berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan orang banyak
telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan
rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan
merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka
yang demikian ini adalah haram. Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia
melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong
oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari
perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya. Hadits
ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan
kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti apa yang
dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran umat Islam dan
kemerosotan moral mereka.
Oleh karena itu, kita coba mengaitkan
hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat Islam dewasa ini, maka janganlah
kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur
diri kita masing-masing dan jangan seenaknya menuding orang lain. Walaupun
kerusakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan,
namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan
yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan
perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain. Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat,
taufiq dan hidayah. Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN
PEMUSNAHAN
Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy
(isteri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada
suatu hari) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya
dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa)
bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada
hari ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan
Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya (jari
telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti
Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di
kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan Hadits di atas menerangkan,
apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran
dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat
itu. Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan
dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan
menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran
dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala kemaksiatan hendaklah
segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan
menimpa orang-orang yang melakukan kernungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi
juga menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.
Dalam hadits di atas walaupun disebutkan
secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa
yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang
menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari
kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula
halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak
bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa
resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa
(dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak mernbuat kerusakan di
permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain
dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu
mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu
itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari
kediaman mereka, lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila
peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA
ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana
bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan
orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah
seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?"
Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada
hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan
mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan
melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat bertanya:
"Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab:
"Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang
disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat
Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam
jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering
menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka
ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh
dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan
kekuatan umat Islam. Kenyataannya apa yg sekarang terjadi dinegara timur tengah
(mesir, suriah, palestine, iraq dll), peperangan mereka selalu diintervensi
oleh negara barat, sehingga bukan kedamaian yg mereka dpt tapi korbanpun
berjatuhan ironisnya bukan hanya dari militer/pemberontak, tapi kebanyakan
mereka warga sipil (ibu2 & anak2), & pemimpin2 negara2 Mayoritas Muslim
(arab, Qatar, indonesia) tdk dpt berbuat apa2, hanya mampu mengecam dll. apakah
ini yg dimaksud penyakit penyakit "wahan" pada sabda Nabi diatas yang
merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk
kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati".
wallahua'lam
Kedua penyakit ini tidak dapat
dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau
menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati"
bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk
menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri
dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa
semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada
kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia
berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,'
"Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan)
ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala
menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan
para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya.
Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu
pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah
berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan,
"patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini
tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka
hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan
kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia
ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan
hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan
manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama,
hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat
gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya
tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan
madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih
mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta
benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah
kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN
NASHRANI
Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata:
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan
mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal,
sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu
akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah
Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam akan mengikuti
jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani,
hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau
orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali
pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat
melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak
orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru
"cara hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak
orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan
ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah !
Selamatkan kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia
berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda;
"Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk
bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah
hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kamu hanyalah
kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan.
Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang
diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan Laki-laki yang dimaksudkan di
dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber
hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja.
Baginya, Hadits bukan menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini
dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan dapat
memahami Al-Qur'an jika tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam
bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan
ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena itu, syariat tidak
akan sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai
dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Dari Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan
umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga
sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. M ereka senantiasa menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah
Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya (Al-Qur'an) dan
berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah
hingga tetap eksis golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti
sejarah Umat Islam mulai zaman permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita
akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang
berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin,
Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang
berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran
Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban
Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian
terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan
seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia
Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan
kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan.
Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah,
namun mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat
di dalam peta dunia hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam
yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang
bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau pun banyak di kalangan Umat Islam
yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak
tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam diinjak-injak di
beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi'ar Islam masih gagah dan teguh.
Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi
di tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam
tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang
dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu
wa Ta'ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan
setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang
jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan
ditimpa penyakit -penyakit yang pemah menimpa umat -umat dahulu. " Sahabat
bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat -umat terdahulu itu?" Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah : (1
)terlalu sombong, (2) terlalu mewah, (3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin,
(4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6)
dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR. Hakim).
Keterangan Penyakit-penyakit yang
disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi telah banyak kita
lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit
ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani
yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong
untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka
apabila hawa nafsu diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan
tipu muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis hanyalah
kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita renungkan
maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri sebelum kita
diperhitungkan di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
ISLAM KEMBALI ASING
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata:
Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Islam mulai berkembang
dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah
orang-orang yang asing." (HR. Muslim).
Keterangan Islam mulai tersebar di Mekkah
dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau
dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke
seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian
Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari
pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh
bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan
tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang
dingin oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sehat.
Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu
shalat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan shalat, maka
tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak
shalat sambil bersenda- gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai
perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir
zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari
pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika
dikatakan dia bukan orang Islam.
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.;
"Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair Ra .. dan tidak ada
di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit.
Tatkala Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda
menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika
berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan karena
memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang
Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah).
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
"Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi
dengan satu pakaian, dan pergi di waktu sore dengan pakaian yang lain pula. Dan
bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu
menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka'bah?. Maka
jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih
baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian
sepenuhnya kepada masalah ibadat saja dan tidak bersusah payah lagi untuk
mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak!
Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu
". (HR. Tirmizi).
Keterangan Dalam Hadits ini Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu
akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai
satu pakaian dan di waktu sore memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan
tak putus-putus. Rumah- rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam
perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti
perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah beres, maka mudahlah hendak
melaksanakan ibadat.
Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih
baik untuk kita," artinya lebih memberikan kesempatan untuk kita melakukan
ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala., seperti yang berlaku hari ini. Segala yang kita
miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi.
Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah
dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan
kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat
ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk
menambah lebih banyak lagi.
Tidak ubahnya seperti apa yang pernah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Seandainya
seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat untuk
mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui
kematian)." Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta
kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian.
Maka ketika itu, barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan.
Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi Oleh karena itu, janganlah
kita lupa da ratan dalam mencari harta kekayaan.
Tak peduli halal atau haram, yang penting
harta dapat dikumpulkan. Tak peduli waktu shalat, bahkan semua waktu digunakan
untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia pada
batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang
lain yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah bersedekah, sebagai simpanan
untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai
perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam
dan akhirat tempat memetik buahnya.
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidaklah akan terjadi
qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu
bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata.
"Hai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan
bunuhlah ia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), karena
sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia
melindunginya). (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini memberikan harapan
yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam
memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang- orang Yahudi merencanakan
dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun
akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam
akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan
Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu
dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada mereka.
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI
SEDIKIT
Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya:
"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah
Hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya
lihat, sedangkan yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk
hati orang- orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu
lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui pedoman
As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; menceriterakan
kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, "Seseorang itu
tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian
tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula,
lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti
lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti
menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan
dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi,
padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu
menggelindingkannya dengan kakinya .. "Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang
banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang mau menunaikan
amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat
tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan
orang banyak mengatakan, "Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya
pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada
lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. " Maka sesungguhnya telah
sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang
saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka
agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang
dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi,
maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika
dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang
kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua
hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli
dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu
saja)." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini menunjukkan, sifat
amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin,
sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga
amanah pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini.
Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya bisa memikul
amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang penipu.
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT
BERTAMBAH
Dari Aisyah Ra. ia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Tidak akan
terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu
bapaknya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi
panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang
baik, anak-anak menjadi berani melawan para orang tua serta orang yang jahat
berani melawan orang -orang baik. (HR. Thabrani).
Keterangan Di antara tanda-tanda qiamat
ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya. (2) Bila hujan
berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi kotor). (3)
Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat
banyak. (4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan
yang sewajamya. (5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua. (6) Orang-orang yang
jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Kelihatannya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa
yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari
kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan
kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan terdahulu.
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang suatu
zaman saat itu orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya,
kecuali bila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain
dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala
mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan
melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab
mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan
anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan
jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti
kehendak familinya atau dari sebab mengi kuti kehendak tetangganya".
Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, apakah
maksud perkataan engkau itu?" (kebinasaan seseorang karena mengikuti
kemauan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau
tetangganya). Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan
menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia
menceburkan dirinya di jurang -jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya.
(HR Baihaqi).
Keterangan Benar sekali sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara
yang diharamkan dalam agama namun oleh karena mengikuti kemauan isteri, anak,
orang tua, famili atau tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam
jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka.
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,. ''Ada dua golongan yang
akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama,
golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan
untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang,
lenggang-lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul
di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua
golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya.
Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat
jauh, (HR. Muslim).
Keterangan Kebenaran sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari realitas masyarakat
hari ini. Ada golongan yang seenaknya memukul orang lain dengan cambuk tanpa
ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi
telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada
secarik kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga,
karena walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah
dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis
sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian
berjalan sambil mengayun- ayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti
ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat
mencium bau harumnya, walaupun semerbak harumnya telah tercium darijarak
perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA
MENDAPATKAN HARTA
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Akan datang suatu
zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan harta,
apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i)
Keterangan Zaman sekarang merupakan zaman
ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai dengan harta.
Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka
tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang didapat, apakah dari sumber
yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan
sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti
kemauan isteri atau anak-anaknya. Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI
MANA-MANA Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia
terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung,
ia akan terkena debunya." (HR. Ibnu Majah) Keterangan Kandungan sabda
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan
mata kita pada hari ini.
ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN
KHAMAR
Dari Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada
sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama
yang lain. (Mereka meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara
biduanita. Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi
(dengan gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera
atau babi." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Maksudnya, akan ada di
kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka mengatakan yang diminumnya
itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau
yang dapat menghilangkan haus. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan
khamar, tetapi sebenarnya ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'.
Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan
musik dan juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan
diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi
Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi
yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dan jikalau golongan ini belum sampai ke tingkatan berubah
bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak
menyerupai caia hidup kera dan babi.
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari Anas Ra. ia berkata; "Aku akan
menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang akan
menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda; "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan,
banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga
nantinya seorang lelaki akan mengurus limapuluh orang perempuan." (HR.
Bukhari Muslim).
Keterangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu
agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan
banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan,
jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebagian negara
terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas wanita
(1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan dapat membuat
kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab
bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang
berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki,
bukannya perempuan ... dan juga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghendaki
kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan sedikit
sekali bayi lelaki.
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA
BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia berkata
(dalam sebuah Hadits yang panjang): "Kemudian Jibril bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan kepadaku tentang
hari qiamat?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab .. ,
"Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya."
Maka Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya,
" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "hamba sahaya akan
melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa sandal (alas kaki),
bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan
bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim).
Keterangan Di antara tanda qiamat ialah,
bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang
kemudian akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini
berpangkat ayahnya, yaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang
memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah
terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas
hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan
buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan baik. Tanda kedua, apabila orang yang
tidak mempunyai sandal atau orang miskin yang semestinya mendahulukan membeli
sandal dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang
tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang
dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya dengan
tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu kemarin masih saja belum
mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat mendirikan bangunan yang
indah-indah dan sangat mewah.
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA
API
Dari Anas Ra. berkata RasuJullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ''Akan datang pada manusia suatu zaman
saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya
laksana orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
Keterangan Yang dimaksudkan di sini ialah
zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang hendak mengamalkan
ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan tantangan yang sangat hebat.
Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari
genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak mendorong untuk
menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong
untuk berbuat kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau
paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit
dalam melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat fasilitas yang
sewajarnya.
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Akan datang kepada
manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan
benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang
amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan
berbicara hanyalah golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya,
"Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus
orang banyak." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Zaman yang disebutkan di atas
adalah zaman penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi pemikiran.
Orang yang benar akan disingkirkan dan orang yang khianat serta fasiq akan
disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak diberikan ruang untuk
menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang
hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi masyarakat.
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak akan terjadi
sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan,
kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta sering terjadi
"al-Harj". Sahabat bertanya, "Apakah al-Harj itu hai
Rasulullah?". Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab:
"Peperangan, peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga
kali". (HR. Ibnu Majah)
Keterangan Realitas dunia hari ini
membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Harta-benda melimpah-ruah. Banyak alat-alat modem yang dihasilkan oleh
teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan
hidup. Maka oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba meraup untuk meraih
keuntungan dalam memproduksi dan memperdagangkan alat- alat tersebut. Karena
masing-masing tamak dan rakus, maka terjadilah perebutan yang mengakibatkan
berlakunya peperangan demi peperangan.
Dari hari ke hari peperangan berkobar
dengan tidak henti- hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat
lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju teknologi, semakin
tersiksa manusia karenanya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan
Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang
didukung oleh Islam itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh
dunia barat pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan mengikuti
hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan
nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya, begitulah keadaan yang akan
berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik akhir, yaitu qiamat.
WAKTU TERASA PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi
qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan,
sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari
dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api.
" ( sebentar saja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).
Keterangan Waktu akan terasa berlalu
begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah,
sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan- akan sibuk,
tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu
dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan
dengan pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang
dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak
urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya
sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat
hampir tiba.
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada
satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sepotong
emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim
dari pertambangan mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah ! Emas ini
adalah hasil dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menjawab, "Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan
menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi).
Keterangan Tepat sekali apa yang telah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam limabelas abad yang
lampau. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan tambang bumi, seperti emas,
perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya
adalah orang- orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realitas yang sangat
jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari
qiamat.
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH
SUBUR
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.; "Tidak akan terjadi
qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan
dialiri sungai- sungai." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang kita telah mulai
menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab
yang dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang telah mulai menghijau
dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah
yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang
pasir tandus dan tidak ada pohon-pohonan. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi
pohon- pohonan, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah
naungannya.
Keadaan ini walaupun menyejukkan mata
memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat
berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama
dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang
Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN
Dari Abu Hurairah Ra. bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Bersegeralah kamu
beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang
sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu
sore dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih
beriman di waktu sore, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir.
Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR.
Muslim).
Keterangan Hadits ini menerangkan kepada
kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir zaman.
Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu
sore. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu sore. Tiba-tiba
besok paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman
yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja,
sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan
sedikit harta benda dunia.
Dunia lebih dicintai mereka daripada
iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "Kecuali orang yang
hatinya dihidupkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ilmu." Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan
mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan
menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat ini.
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari Ma 'qil bin Yasar Ra. ia berkata :
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Beribadah di waktu
huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dahsyat) adalah seperti berhijrah
kepadaku." (HR Muslim).
Keterangan Orang yang dapat beribadah dan
menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara dan gangguan
dari segenap penjuru, dan dapat mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu
orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang melalaikan, mereka
akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum
Muhajirin di zaman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita
termasuk dalam kalangan mereka yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan
dan situasi yang sangat sibuk, dan mudah-mudahan kita mendapat pahala besar
yang telah dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam itu.
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ)
KARENA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari
qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, yaitu sebuah sungai yang ada di
Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari emas. Banyak
orang yang terbunuh karena memperebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh
sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat
berkata. "Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. "Di dalam
riwayat lain disebutkan: "Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan
menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa saja
yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta itu. "
(HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini jelas sekali
menerangkan, di negara Iraq dan sekitarnya akan berkobar peperangan yang
disebabkan memperebutkan kekayaan yang ada di sana, banyak yang menjadi korban
dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dialah yang selamat.
TAK ADA IMAM UNTUK SHALAT BERJAMA'AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak
beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat mengimami
mereka shalat." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Walaupun secara pasti pada
hari ini kita belum sampai ke tingkatan yang telah disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah
menuju ke sana. Banyak masjid-masjid yan•g tidak mempunyai Imam yang
benar-benar dapat melaksanakan peranan seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat
kita kurang memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu
pun banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang
yang jahil. Apabila keadaan ini berkepanjangan, pasti pada suatu hari nanti
akan sampai juga kepada tingkatan keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut.
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ya Allah! Jangan Engkau
pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu
zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun
sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada
fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." (HR.
Ahmad).
Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah
mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. Mereka takut mendekati
para ulama, karena khawatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak malu
lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi pribadinya.
Terkadang, sengaja maksiat itu dibuat-buat di hadapan para ulama untuk
menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan
ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan
mereka begitu halus dan memikat hati orang lain, padahal hati mereka adalah
hati harimau yang siap siaga untuk menerkam dan memangsa musuhnya.
NAMANYA SAJA ISLAM
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.: "Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu
tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qur'an
keeuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari
hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong
langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali
." (HR. al-Baihaqi).
Keterangan Kalau kita perhatikan dunia
Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telab
dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Kalau belum sampai
pun, ia sudah mendekati ke sana. Ulama yang dimaksudkan dalam Hadits ini ialah
ulama SUI (ulama jabat) yang menjual agama mereka dengan harta benda dunia,
bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi dan yang meneruskan penyiaran
dakwah dari zaman ke zaman.
AL-QUR'AN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN
DIANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda; "Islam akan lenyap seperti hapusnya (warna
pakaian yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak
mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan shalat,
apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah), dan apa yang dimaksudkan dengan
sedekah. Al-Qur'an akan hilang semuanya pada suatu malam saja, maka tidak ada
yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat. Dan
yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya para orang tua, laki
-laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, "Kami sempat menemui
nenek moyang kami mengucapkan kalimat "La ilaha illallah", lalu kami
pun mengucapkannyajuga. Maka berkata Shilah (perawi Hadits dari Huzaifah)~ Apa
yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah)
terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan
dengan shalat, puasa, nusuk, dan sedekah?" Maka Huzaifah memalingkan• muka
darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga
kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu.
Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab, "Kalimat
itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka" (Huzaifah mengatakan
jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah).
Keterangan Hadits di atas menerangkan
kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi: 1. Ilmu tentang Islam akan
diangkat. 2. Al-Qur'an juga akan diangkat dari permukaan bumi ini. 3. Orang
banyak hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak memahami apa
yang dimaksudkan dengan istilah-istilah itu. 4. Begitu pula mereka hanya dapat
mengucapkan kalimat "Lailaha illallah", tetapi mereka tidak memahami
apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka. Walau bagaimanapun Allah
Subhanahu wa Ta'ala dengan belas kasihan-Nya masih menghargai keimanan mereka
yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam sorga.
LIMABELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA'
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila umatku telah melakukan limabelas
perkara, maka bala' pasti akan turun kepada mereka, yaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara
mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat
12. Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum lelaki )
13. Para biduanita disanjung-sanjung
14. Musik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama
(sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi
ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain." (HR.Tirmizi)
Keterangan Dunia pada hari ini telah
mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam ini, hanya mungkin belum sampai ke tingkatan akhir.
LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,' "Wahai
kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah
mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung
dengan Allah SUBHANAHU wa Ta'ala., semoga kamu tidak menemui zaman itu.
Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani
berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka
wabah penyakit menular (Tha'un) dengan cepat, dan mereka akan ditimpa
penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan,
kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki
dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan
untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup
di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya,
kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian
dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum
Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai
pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka
sendiri." (HR. Ibnu Majah)
Keterangan Hadits di atas menerangkan bahwa :
1. Penyakit Tha'un (menular seperti kolera dan Aids) adalah
disebabkan banyaknya terjadi perzinaan
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah
disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat
4. Kekuasaan musuh mengambil sebagian dari apa yang dimiliki kaum
Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin)
disebabkan mereka mengkhianati janji -janjinya kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
5. Perang saudara yang berlaku di
kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai undang- undang di
dalam kehidupan.
KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: "Padasuatu hari ketika Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan berbicara
dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A'rabi (Arab Badwi) lalu dia
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Kapankah akan
terjadi hari qiamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus saja
berbicara. Sebagian yang hadir berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa yang
ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya." Sementara yang lain
berkata, "Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu." Sehingga
apabila Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selesai berbicara, beliau bersabda,
"Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?" Lalu Arab
Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka
tunggulah hari qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula, "Apa yang
dimaksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
maka tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR. Bukhari).
Keterangan Pada hari ini banyak urusan
telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk
menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini
berarti waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.
BERBANGGA-BANGGA MASJID
Dari Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah
-megahan dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud).
Keterangan Di antara tanda dekatnya hari
qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya.
Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya.
Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid saja, tidak kepada pengisian
masjid dengan ibadah dan shalat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan
besar, tetapi yang datang untuk shalat di dalamnya hanya segelintir manusia
saja.
MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari
keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain
dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia)
untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih manis dari
gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang
buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka, "Apakah kamu
tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku?
Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi
di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan
menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).
Keterangan Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah
orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia.
Mereka rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia ... Dan apabila
kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara', mereka berani mengubah
hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli rnengemukakan
hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya
hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka
memutarbalikkan fakta.
Mereka menipu orang lain padahal
sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran
yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan
akal dan buah pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan
akan menemui jalan buntu dalam masalah yang dihadapi.
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari 'Auf bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda; "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh
satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh
puluh akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh
dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu
golongan saja yang masuk sorga. Demi Tuhan yang diriku di daLam kekuasa an-Nya,
umatku akan berpecahbelah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu
golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat
bertanya, "Golongan mana yang selamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah)
(HR. Ibnu Majah).
Keterangan Yang dimaksudkan dengan
jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh kepada
Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat dan salafus-
shaleh, ataupun yang diistilahkan oleh para ulama dengan golongan "Ahlus
Sunnah wal jama 'ah". Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan
menjadi penghuni neraka.
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: "Datang
kepada kami Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang
bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu bicarakan?"
Kami menjawab: "Kami sedang berbicara tentang hari qiamat." Lalu Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat
sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. "Kemudian
beliau menyebutkannya: " Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari
tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj,
tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di
Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri
Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka." (HR. Muslim).
Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang
besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu
ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit
seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang
kafir
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji
keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang
akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak
menerima taubat dari orang yang berdosa
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau
akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan
heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan
beliau juga yang akan membunuh Dajjal
6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma'juj yang akan membuat kerusakan di
permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang
dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain
bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar
Api itu akan bermula dari arah negeri
Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari
beliau mengatakan: "Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih)
dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam keluarnya
Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda besar yang mengakibatkan
perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri
dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dati langit).
Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan
tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala,
kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu.
Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang
matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. "
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Beginilah Keadaan Umat Islam di Akhir Zaman dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://al-syahbana.blogspot.com/2013/09/beginilah-keadaan-umat-islam-di-akhir.html
interesting articles and commentaries friend, I became interested in reading, I introduce a new blogger from Indonesia origin. greetings
BalasHapus