Info Terbaru
Loading...
28 Mei 2013

Mas Kawin Paling Mulia

Selasa, Mei 28, 2013
loading...

Mas Kawin Paling Mulia
Mas Kawin Paling Mulia - Kisah Cinta Inspiratif Sayyidina Abu Thalhah Ra. dengan Ummu Sulaim Ra.

Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Sayyidina Abu Thalhah (saat itu belum masuk Islam) yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan.

Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat: “Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya saja engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?”


“Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan,” kata Abu Thalhah.

“Sedikit pun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam,” tukas Ummu Sualim.

“Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?” tanya Abu Thalhah.

“Tentu saja pembimbingmu adalah Rasulullah sendiri,” tegas Ummu Sulaim.

Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru: “Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya.”

Ketulusan hati Ummu Sulaim Ra. benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah Ra. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tergiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim?

Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat: “Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.”

Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit (perawi hadits) meriwayatkan dari Anas: “Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya.”
loading...

1 comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)

 
Toggle Footer