loading...
Rahasia Keutamaan Shalat Subuh |
Shalat
shubuh adalah shalat yang paling sulit dikerjakan oleh orang-orang yang
memiliki kadar keimanan rendah. Bila seorang muslim memiliki kadar keimanan
tinggi, pastilah ia akan mendatanginya dengan cara merangkak karena merasakan
betapa nikmatnya shalat shubuh itu.
Ada
sebuah rahasia shalat shubuh yang mungkin belum pernah anda DENGAR. Dalam zaman
Rasulullah, Muhammad SAW, masjid-masjid selalu dipenuhi para jamaahnya pada
saat shalat shubuh. Berbeda sekali pada saat ini. Banyak masjid yang kosong
dari para jamaah, dan hanya sedikit orang-orang yang beriman melaksanakan
shalat shubuh berjamaah ini. Pada zaman sahabat Rasul, begitu banyak
orang-orang yang selalu datang ke masjid karena tahu rahasia sholat subuh ini.
Begitu dahsyatnya shalat shubuh itu, sampai-sampai Rasulullah menyuruh para
sahabat membakar rumah-rumah yang di dalamnya ada seorang muslim yng tidak
melaksanakan shalat shubuh di masjid. Sepintas terlihat kejam, tetapi
sebenarnya di sana ada sebuah pembelajaran yang mahal harganya, karena
Rasullullah tak ingin umatnya jauh dari pintu surga dan mendekati pintu api
neraka yang panas itu.
Shalat
shubuh adalah shalat yang sangat dimuliakan dari shalat-shalat wajib lainnya.
Sebab pada saat menjelang fajar menyingsing, sulit sekali melawan rasa kantuk
yang luar biasa. Bila kita tak terbiasa, maka adzan shubuh dari masjid tak
terdengar sampai ke telinga bahkan kalau pun kita mendengarnya, maka kita
langsung menarik bantal dan sarung untuk tidur kembali. Makanya, dalam adzan
subuh itu ditambahkan kalimat Assholaatu Khoirum Minannauum, yang artinya
shalat itu lebih baik daripada tidur. Saya sering merinding bila menjadi
Muadzin memanggil orang-orang untuk datang ke masjid. Sebab saya takut, saya
sendiri yang kelak justru tertidur ketika waktu shalat shubuh tiba.
Wahai
kawan yang beriman. Temukan rahasia penting dalam shalat shubuh ini, dan
pastikan anda adalah orang yang menemukan rahasia itu. Bila anda telah
melaksanakan shalat shubuh berjamaah di masjid tanpa putus satu kalipun, maka
anda akan temukan sebuah rahasia besar yang akan membuat anda menjadi pribadi
yang super dan berbeda dari sebelumnya. Kalau anda tak percaya, silahkan
membuktikannya. Jadilah pemenang yang mampu mengalahkan hawa nafsu dari dalam
diri. Bila anda telah memenangkan pertempuran melawan hawa nafsu yang telah
bersemayam di tubuh anda, maka anda akan menjadi orang yang takwa.
Inna
Akromakum Indallahi Atkokum. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah
adalah orang yang Bertakwa.
Rahasia
shalat shubuh tak akan pernah anda dapatkan, bila anda tak pernah melaksanakan
shalat shubuh itu secara berjamaah. Sebuah rahasia yang telah didapatkan oleh
mereka yang beriman dan beramal shaleh dan saling nasehat menasehati didalam
kebenaran dan kesabaran.. Selalu menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati
dan mengatakan dalam dirinya, Sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat.
Bukan sami’na wa asyoina, kami dengar dan kami asyik tidur kembali.
Keutamaan
Shalat Shubuh
Dalam
riwayat Muslim disebutkan, “Sungguh dua raka’at itu (sebelum Shubuh) lebih aku
cintai daripada seluruh dunia.”Jika dunia dengan segenap isi dan
perbendaharaannya di mata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak dapat
menyamai dua rakaat sebelum Shubuh maka bagaimana lagi keutamaan shalat Shubuh
itu sendiri. Keutamaan shalat shubuh sebagai sebab masuk surga dan selamat dari
neraka. Disebutkan di dalam sebuab hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat
Shubuh dan Ashar maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api
neraka.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallambersabda dalam hadits riwayat al-Bukhari dan
Muslim, “Barang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk
surga.” Dan dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Tidak akan dijilat api
neraka seseorang yang shalat sebelum Matahari terbit dan sebelum tenggelam.”
Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan
shalat Ashar.Disaksikan Malaikat Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dirikanlah shalat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).” (QS. 17:78)
Shalat
Shubuh, disebut Qur’anul Fajr karena bacaan al-Qur’an pada shalat ini lebih
panjang daripada shalat-shalat yang lain, dan shalat Shubuh ini disaksikan oleh
para malaikat. Terkait dengan ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallammenjelaskan dalam sebuah haditsnya, “Malaikat saling bergantian dalam mengawasi
kalian semua pada waktu malam, dan juga malaikat pengawas di waktu siang,
mereka berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar. Kemudian malaikat
yang berjaga malam hari naik, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang
hamba-hamba-Nya sedangkan Allah lebih tahu keadaan mereka, “Bagaimana keadaan
hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Maka para malaikat menjawab, “Kami
tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan ketika kami datang mereka pun juga
sedang dalam keadaan shalat.”
Sungguh
bahagia orang-orang yang mau memerangi diri, bangkit meninggalkan kasur-kasur
mereka. Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa
kantuk, dingin, malas dan lain sebagainya. Mereka berharap untuk mendapatkan
tiket yang begitu mahal, terbebas dari sifat nifaq, dan untuk menggapai apa
yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, masuk surga. Mereka
juga ingin mendapatkan persaksian mulia dari para malaikat, ingin menjadi
hamba-hamba yang ditanyakan Allah keadaannya, lalu dijawab oleh para malaikat
bahwa mereka sedang shalat.
Allah
Bersumpah dengan Waktu Fajar. Karena besarnya keutamaan waktu Shubuh ini maka
Allah subhanahu wata’ala bersumpah dengan menggunakan waktu itu, Dia berfirman,
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. 89:1-2)
Memberi
Banyak Manfaat
Wahai
saudaraku, merupakan ciri khas dari shalat Shubuh ini adalah bahwasanya dia
dapat menyegarkan dan memperbaharui keimanan, menghidupkan hati, melapangkan
dada, membuat jiwa penuh dengan kebahagiaan serta menjadikan berat timbangan
amal kebaikan.
Sesungguhnya
nikmatnya tidur pada waktu Shubuh yang hanya sekian menit tidaklah sebanding
dengan kengerian di kubur, atau kengerian jurang-jurang di neraka. Kala itu
seseorang hanya mampu menggigit jari menyesal untuk selama-lamanya seraya
mengatakan, “Wahai Rabb kembalikan aku ke dunia, aku akan melakukan amal shalih
yang dulu aku tinggalkan.” Betapa celaka, kenikmatan yang di akhiri dengan
penyesalan, dan kenyamanan yang membawa penderita an begitu menyakitkan.
Saudaraku
tercinta, cobalah kita ingat nikmat Allah yang terus menerus mengiringi kita
tiada henti, coba bandingkan kondisi anda dengan kondisi orang lain. Ketika
mereka berbaring di tempat tidur, kepala mereka masih diselimuti oleh berbagai
beban berat, kegalauan dan kekhawatir an, apa yang akan dimakan besok?
Sementara tubuh diliputi rasa penat dan lelah, setelah seharian mencari sesuap
nasi untuk menghilang kan rasa lapar. Sebagian dari mereka ketika bangun di
pagi hari terkadang ditemani oleh dentuman meriam dan rentetan tembakan
senapan, sementara perut terasa lapar sedang hawa pun demikian dingin
menyengat. Di sisi mereka anak-anak yang masih kecil menangis, berteriak
kelaparan dan mengeluh kesakitan.
Adapun
kita…sungguh kita dalam keadaan aman ketika makan dan minum, badan kita pun
sehat, masih punya kekuatan dan umur. Maka janganlah itu semua menipu dan
membuat kita terlena, dengan menggunakan kenikmatan tersebut untuk kemaksiatan
dan dosa serta lupa bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah
melimpahkan segala nikmat dengan tanpa batas.
Saudaraku,
apakah engkau merasa aman ketika menuju pembaringanmu, padahal boleh jadi ia
adalah tidur terakhirmu di dunia. Engkau tidak bangun lagi setelahnya dan
ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di alam kubur. Maka selayaknya kita
bersiap-siap selagi kita masih berada di dunia ini. Siapkanlah jawaban untuk di
kubur, jawaban yang benar dan lurus tentunya. Jangan lupa kita selalu memohon
kepada Allah subhanahu wata’ala agar menjadikan kita semua orang-orang yang mau
mendengarkan ucapan dan mau mengikuti mana yang baik di antara ucapan itu,
menjadikan akhir kehidupan kita dengan akhir kehidupan yang baik dan bahagia,
dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menolong kita untuk selalu berdzikir
mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbaiki ibadah hanya kepada-Nya.
Jika
Shalat Shubuh Diremehkan
Allah
subhanahu wata’ala berfirman, “Maka apabila kamu telah menyelesaikan
shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. 4:103-104)
Islam
adalah jalan kehidupan yang universal dan mencakup seluruh sisi kehidupan
manusia. Islam merupakan sebuah ikatan antara seorang hamba dengan Rabbnya,
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil
janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), “Hendaklah kamu
menerangkan isi kitab itu kepada manusia,dan jangan kamu menyembunyi kannya,”
lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka
menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka
terima.” (QS. 3:187)
Maka
seorang hamba harus iltizam (komitmen) terhadap kewajiban-kewajiban yang telah
ditetapkan oleh Rabbnya. Dan Allah subhanahu wata’ala pun telah memberikan
berbagai macam hak manusia dan berikut keistimewaannya dan pada akhirnya
seorang hamba akan mendapatkan haknya yang terbesar sebagaimana disabdakan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, artinya, “Dan hak hamba atas Allah adalah
Allah tidak menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa
pun.”
Allah
subhanahu wata’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan.
Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. 2:208)
Para
mufassirin mengatakan tentang makna ayat ini (yaitu), “Terimalah Islam dengan
segenap hukum dan syari’atnya.” Allah subhanahu wata’ala telah murka kepada
bani Israil yang hanya menerima sebagian ajaran agama yang mereka kehendaki
serta enggan mengerjakan sebagian yang lainnya. Maka Allah subhanahu wata’ala
berfirman“Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebagian yang lain?” (al Baqarah:85)
Ibnu
Mas’ud radhiallahu ‘anhu memvonis orang yang tidak shalat Shubuh dan Ashar
dengan berjama’ah sebagaimunafiq ma’lumun nifaq (yang nyata nifaqnya) maka
bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mengerjakan shalat, berjama’ah
maupun tidak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda,
artinya, “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq daripada
shalat Subuh dan Isya’. Seandainya mereka mengetahui besarnya pahala kedua
shalat tersebut, niscaya akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR
al-Bukhari)
Allah
subhanahu wata’ala berlepas diri dari orang- orang yang meninggalkan shalat
fardu lima waktu, sebagaimana disebutkan di dalam sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam artinya, “Janganlah engkau meninggalkan shalat dengan sengaja,
karena sesungguhnya siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka
tanggungan Allah dan Rasul-Nya telah terelepas darinya.” (HR Ahmad dalam
al-Musnad)
Solusi
Di
antara solusi yang insya Allah dapat membantu kita menjadi orang-orang yang
dapat menjaga shalat adalah sebagai berikut : Hendaknya memposisikan shalat
sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan kita, sehingga dalam seluruh
aktivitas kehidupan kita senantiasa menekankan masalah shalat ini, bukan
sebaliknya menyepelekannya.
Mempergunakan
jam (bel/weker) untuk membangunkan kita agar tidak terlambat dalam menjalankan
shalat Shubuh.
Tidur
lebih awal, agar dapat bangun lebih awal pula, dan usahakan melakukan pekerjaan
atau aktivitas setelah selesai shalat Shubuh. Karena Allah subhanahu wata’ala
membagi rizki-Nya pada waktu setelah Shubuh ini.
Membiasakan
untuk membaca dzikir dan do’a sebelum tidur, dan memohon kepada Allah subhanahu
wata’ala agar menolong kita untuk selalu mengerjakan shalat.
Merasa
sangat bersalah dan berdosa ketika kita ketinggalan shalat dan berusaha sekuat
tenaga untuk tidak mengulangi kesalahan itu.
Allahu
a'lam
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Rahasia Keutamaan Shalat Subuh dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://al-syahbana.blogspot.com/2013/04/rahasia-keutamaan-shalat-subuh_27.html
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)