loading...
Kisah
Habil dan Qabil - Kisah Habil dan Qabil sangat populer
dikalangan muslimin. Mengingat kisah keduanya merupakan tragedi dosa pembunuhan
pertama yang dilakukan manusia.
Apa
sebenarnya yang melatar belakangi perseteruan kedua putra Adam tersebut? Cukup
panjang kisah keduanya, berikut secara ringkas dirujuk dari tafsir Ibnu Katsir.
Kisah keduannya dapat dibaca dalam Surah Al-Maidah ayat 27-31.
Kisah
bermula ketika Nabi Adam dan Hawa (Eve) dikaruniai
empat orang anak. Pertama kali, Hawa melahirkan anak kembar, yakni Qabil (Cain)
dan seorang anak perempuan.
Kemudian,
sang ibunda umat manusia melahirkan kembali dua anak kembar, yakni Habil (Abil)
dan seorang anak perempuan. Keluarga Adam pun hidup bahagia. Anak-anak tumbuh
dengan sehat hingga dewasa.
Qabil
dan Habil pun tumbuh dengan perawakan sehat. Qabil bekerja mengolah tanah atau
bertani. Sementara Habil memilih menjadi peternak. Kehidupan berjalan normal
hingga turun perintah Allah pada Nabi Adam.
Berencana
menjadikan umat manusia yang beragam, Allah memerintahkan pernikahan
putra-putri Adam. Allah memerintahkan agar Adam menikahkan setiap putranya pada
selain kembaran mereka. Artinya, Qabil menikah dengan kembaran Habil dan
sebaliknya, Habil menikah dengan kembaran Qabil.
Maka
disampaikanlah berita tersebut oleh Adam kepada kedua putranya. Namun rupanya
kecantikan fisik telah menjadi daya tarik manusia sejak masa silam. Hal ini pun
meyebabkan Qabil merasa iri dengan adiknya, Habil.
Penolakan
serta merta datang dari Qabil. Putra sulung Adam mengajukan protes. Ia tak
setuju pilihan pasangannya. Menurutnya, kembaran Habil tak secantik
kembarannya.
Dia
pun berontak pada perintah Allah tersebut dengan menolak menuruti nasihat sang
ayah. Demikianlah Allah menciptakan manusia dengan sifat baik dan buruk.
Adam
pun merasa dilema atas sikap putra sulungnya dan meminta pertolongan Allah.
Terkabul, Allah dengan kebijaksanaan-Nya meminta pengorbanan dari setiap putra
Adam. Siapa yang pengorbanannya diterima akan mendapat keadilan di sisi-Nya.
Habil
pun kemudian mengorbankan seekor unta yang terbaik dari ternaknya. Namun Qabil
justru mengorbankan hasil panen biji-bijian yang paling buruk. Allah pun tak
menerima korban Qabil karena ia melakukannya tanpa diliputi keikhlasan.
Selain
itu, Allah juga murka karena Qabil tak mematuhi ayahnya. Bukan bertobat, Qabil
justru makin marah bukan kepalang. Karena itu berarti ia tak dapat menikahi
saudara kembarnya yang jelita.
Dengan
hati diliputi kemarahan, Qabil pun mendatangi Habil. Ia berseru pada
saudaranya, "Aku akan membunuhmu! Aku enggan melihatmu bahagia sementara
aku tak bahagia!" ujar Qabil,
Emosi
benar-benar mengalahkan akal sehatnya, setan benar-benar menguasai hatinya.
Mendengar kemarahan saudaranya, Habil justru merasa iba..
Namun
sikap arogan menjadi sifat Qabil. Ia tak peduli apa yang dikatakan Habil. Ia
enggan merelakan saudaranya yang jelita dan menikahi kembaran Habil. Niat untuk
membunuh Habil pun makin menjadi dengan bisikan syaithan yang terus berdengung
di telinga Qabil.
Sementara
Habil terus mencoba agar saudaranya tak terjatuh pada dosa hingga mendapat
kemurkaan Allah. "Saudaraku, kau menyimpang dari jalan yang benar.
Keputusanmu ini merupakan perbuatan dosa. Lebih baik kau bertaubat kepada Allah
dan melupakan ancaman pembunuhan bodoh ini," ujar Habil menasihati untuk
kedua kalinya.
Qabil
tetap saja bergeming. Ia benar-benar siap membunuh saudaranya. Sementara Habil
enggan melukai saudaranya sehingga ia tak melawan.
Namun
Qabil justru mengambil sebuah batu besar kemudian memukulkannya pada tubuh
saudaranya. Habil pun meninggal seketika. Inilah kematian pertama yang terjadi
di muka bumi. Ini pula kejahatan pertama yang dilakukan manusia.
"Aduhai
celaka aku!", teriak Qabil tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya.
Namun tubuh saudaranya, Habil, telah membiru tinggal seonggok daging.
Penyesalannya tak terkira. Ia hanya mampu memandangi wajah pucat Habil yang
tewas digenggaman tangannya.
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Kisah Habil dan Qabil dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://al-syahbana.blogspot.com/2013/04/kisah-habil-dan-qabil.html
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)