loading...
Ciri
Sifat Munafik - Salah satu ciri watak munafik adalah tidak
menempati janji, berkata dusta, dan amanahnya selalu dikhianati (HR Muslim).
Mereka melakukan semua itu demi menyelamatkan diri dari yang ditakutkan. Mereka
itu takut ditahan, disiksa, dan dibunuh. Begitu pula harta benda dan
jabatannya: takut hilang! Sehingga mereka rela berdusta, ingkar janji, khianat,
menipu, memanipulasi, dan mengubah kebencian yang sangat di dalam hati menjadi
tampak sikap santun pada penampilannya.
Ketakutan
mereka seperti takutnya seseorang mendengar guruh dan petir tatkala ditimpakan
hujan lebat yang sangat disertai gelap gulita, guruh, dan banyak kilatan (QS 2:
19-20). Posisinya dihantui rasa takut yang sangat mencekam dalam hati dan
selalu berada dalam ketakutan yang sangat dan mengerikan. Untuk menghapus rasa
takut yang akut tersebut dan sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan
atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya
dengan secepat-cepatnya (QS 9: 57). Mereka itu takut, sehingga mereka bersumpah
atas nama Allah SWT (QS 9: 56) untuk dijadikan sebagai perisai (QS 63: 2).
Mereka
mengira bahwa dengan menampakkan seakan-akan diri mereka beriman dan
sependirian dengan setan-setan apabila berpaling (QS 2: 14), tak lain supaya mendapatkan
kebaikan di antara keduanya dan bermaksud sebagai penengah di antara kaum
mukmin dan golongan kuffar (QS 4: 62). Dengan sikap demikian, harapannya ingin
mendapatkan ketenangan, keamanan, dan perlindungan: diri, harta dan jabatannya.
Benar
saja, Allah SWT mengabulkan keinginan mereka di dunia, yakni darah mereka
terpelihara, begitu pula harta bendanya. Oleh karenanya, Rasulullah SAW
membiarkan hidup dan tidak membunuh Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul (tafsir Ibnu
Katsir QS 2: 8-10). Padahal, mereka penantang kaum mukmin yang paling keras (QS
2: 204), penimbul kemudharatan dan pemecah belah antara orang-orang mukmin (QS
9: 107), menghalangi manusia dari jalan Allah SWT (QS 63:2), dan selalu
mengolok-olok (QS 2: 14-15, 9: 64).
Posisi
mereka yang kontroversi ini, tak mungkinlah menyatukan dua warna yang
bertolak-belakang. Jika warna putih disatukan dengan warna hitam maka namanya
tidak lagi warna putih ataupun warna hitam, dia menjadi nama warna sendiri
yakni abu-abu. Sehingga kondisi mereka, di pagi hari berada dalam golongan
muslim sedangkan di petang harinya menjadi sahabat golongan kafir. Begitu pula
sebaliknya, di petang hari bersikap suatu keadaan sedangkan di pagi harinya
dalam sikap suatu keadaan lain. Jadi, mereka tak berpendirian, tidak punya pegangan,
plin-plan, tulalit, bimbang, dan ragu-ragu. Bagaikan perahu yang
terombang-ambing ditiup angin yang sangat kencang, dan hanya bersikap mengikuti
arah angin. Terombang-ambing dalam kemunafikannya. Manakala mereka beroleh
manfaat dari kejayaan Islam, mereka merasa tenang, tetapi bila Islam tertimpa
cobaan, mereka bangkit kembali kepada kekufuran (QS 22: 11).
Jadi,
memang pantas mereka digelari manusia bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit
pengetahuan (QS 2: 13). Mereka bodoh karena tidak mengetahui maslahat dan
mudaratnya menjadi manusia munafik. Kebodohan mereka itu sangat keterlaluan
hingga tidak menyadari kebodohannya sendiri, bahwa sebenarnya keadaan mereka
dalam kesesatan dan kebodohan. Naudzubillahi mindzalik. Semoga kita semua
terhindak dari sikap yang demikian.
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Ciri Sifat Munafik dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://al-syahbana.blogspot.com/2013/04/ciri-sifat-munafik.html
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang melakukan SPAM
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)